Apa Itu Sistem Integrasi ?
Sistem Integrasi adalah proses engineering yang menggabungkan subsistem atau komponen yang berbeda menjadi satu sistem, definisi dari Techopedia.
Dengan begitu, setiap sistem bisa bekerja bersamaan dan data yang dihasilkan bisa terintegrasi dengan mudah.
Tujuan dari melakukan system integration adalah untuk menghubungkan fungsi organisasi dari berbagai sistem.
Misalnya, perusahaan menjual produk lewat berbagai platform e-commerce.
Nah, supaya proses pengolahan data dari berbagai platform tersebut bisa lebih efektif, maka diperlukan penggunaan platform integrasi.
Selain bisa meningkatkan efisiensi, sistem yang terintegrasi juga dapat menurunkan biaya operasional bisnis.
Jadi sederhananya, Sistem Integrasi adalah proses menghubungkan sistem komputer atau software yang terpisah dalam satu sistem terpusat yang lebih besar.
Manfaat Sistem Integrasi
Meningkatkan produktivitas
Sistem yang sudah terintegrasi memungkinkan kontrol yang terpusat sehingga alur kerja bisa jadi lebih efisien.
Saat karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat, pastinya produktivitas jadi lebih tinggi.
Lalu, peningkatan produktivitas dari karyawan tentunya juga akan menguntungkan bagi perusahaan.
Pengambilan keputusan yang lebih cepat
Sistem Integrasi akan membantu perusahaan untuk mengakses data karena sudah tidak lagi tersebar di penyimpanan-penyimpanan yang berbeda.
Karena itu, proses analisis akan lebih cepat karena tidak perlu melakukan download dan extract data secara manual.
Saat sistem sudah terintegrasi, pengumpulan dan analisis data bisa dilakukan lewat satu kontrol pusat. Jadi, proses pengambilan keputusan juga akan lebih cepat.
Efektivitas biaya
Tidak hanya bisa menghemat waktu, Sistem Integrasi juga bisa menjaga biaya produksi lebih efisien.
Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang tidak perlu untuk implementasi infrastruktur baru bagi masing-masing sistem.
Jenis-Jenis Sistem Integrasi
1. Legacy system integration
Tujuan dari integrasi sistem ini adalah untuk menggabungkan aplikasi modern ke dalam sistem lama perusahaan yang sudah ada.
Ada banyak perusahaan yang menggunakan software lama untuk menjalankan bisnisnya.
Biasanya perusahaan tak bisa mengganti penggunaan software tersebut karena sudah menjadi bagian dari alur kerja karyawan tiap harinya.
Namun, hal tersebut bisa dimodernisasi dengan dihubungkan ke sistem yang menggunakan teknologi terbaru.
Misalnya, untuk menghubungkan CRM yang sudah lama digunakan ke data warehouse yang lebih baru.
2. Enterprise Application Integration (EAI)
Jenis system integration ini bertujuan untuk menyatukan berbagai subsistem menjadi sebuah lingkungan bisnis.
Saat perusahaan berkembang umumnya menggunakan banyak aplikasi untuk menunjang pekerjaan front dan back office mereka.
Aplikasi tersebut biasanya mengakumulasi volume data yang besar dengan cara terpisah. Hal itu bisa dibuat lebih efektif dengan menggunakan EAI.
EAI bisa membuat semua fungsi sistem ke dalam satu rantai bisnis dan mengotomatiskan pertukaran data secara real time di antara aplikasi yang berbeda.
Contohnya membuat satu ekosistem khusus untuk akuntansi, manajemen inventaris, atau sistem CRM.
3. Third-party system integration
Integrasi sistem pihak ketiga ini bertujuan untuk memperluas fungsionalitas sistem yang sudah ada di perusahaan.
Jadi, jenis integrasi sistem ini adalah pilihan bagus ketika bisnis membutuhkan fungsionalitas baru tetapi tidak bisa mengembangkan software khusus.
Misalnya karena tidak ada waktu untuk membangun fitur dari awal jadi bisa melakukan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga.
4. B2B integration
Sesuai dengan namanya B2B integration bertujuan untuk menghubungkan sistem dari dua perusahaan atau lebih.
Integrasi antara bisnis dan bisnis ini bisa mengotomatiskan transaksi dan pertukaran dokumen di seluruh perusahaan.
Jadi integrasi ini lebih mengarah pada kerja sama dan perdagangan yang lebih efisien dengan supplier, pelanggan, atau mitra bisnis.
Metode Sistem Integrasi
1. Integrasi vertikal
Integrasi vertikal merupakan metode yang diintegrasikan menurut fungsinya dengan membuat entitas yang fungsional.
Metode ini paling sederhana karena hanya melibatkan beberapa vendor, mitra, dan pengembang untuk menjalankan fungsi bisnis.
2. Integrasi horizontal
Metode system integration ini juga disebut sebagai Enterprise Service Bus (ESB).
Metodenya yaitu melibatkan pembuatan subsistem khusus yang berfungsi untuk menghubungkan dengan subsistem lainnya.
Integrasi horizontal juga melibatkan pembuatan aplikasi untuk memungkinkan koneksi yang terprogram antara berbagai aplikasi lainnya.
3. Point to point integration
Disebut juga dengan star integration yaitu metode yang menghubungkan setiap sistem ke beberapa subsistem.
Rangkaian koneksi tersebut terlihat seperti bintang sehingga disebut dengan star integration.
Contoh dari metode ini yaitu saat perusahaan melakukan segmentasi pada proses bisnisnya.
Misalnya, sistem akuntansi terpisah untuk melacak keuangan atau sistem analisis web yang digunakan mengelola traffic web.
Data dari setiap sistem tersebut dapat ditarik dan digabungkan sesuai kebutuhan perusahaan.
4. Format data umum
Jenis metode ini digunakan untuk memastikan integrasi yang andal, akurat, dan efektif.
Format data umum digunakan untuk melakukan konversi data yang menggunakan format umum menjadi format yang lebih spesifik.