Optimis bisa dianggap sebagai sebuah hal alamiah dalam diri seseorang. Orang tersebut cenderung menghadapi semua hal dengan positif, melihat segala sesuatu dari sisi baiknya. Dalam hal seburuk apa pun, ia bisa tetap santai dan anti stress.
Ilustrasi yang paling sering digambarkan adalah mengenai gelas yang terisi air setengahnya. Dikatakan bahwa orang optimis akan berpendapat bahwa gelas tersebut setengah terisi, dan orang yang pesimis akan berpendapat bahwa gelas tersebut setengah kosong. Jadi situasinya sama, hanya sudut pandang dan cara menyikapinya yang berbeda nih.
Menjadi optimis ini bisa dipelajari, dilatih, dan dibiasakan kok. Orang yang optimis akan lebih ringan dan kuat dalam menjalani hidupnya, karena semua tidak dijadikan beban. Kalau kamu masih bingung bagaimana untuk mulai jadi pribadi yang senantiasa optimis, yuk simak 5 tips berikut!
Ubah Sudut Pandangmu
Hal pertama yang harus kamu lakukan agar senantiasa optimis adalah mengecek sudut pandangmu nih. Coba cek, apa selama ini kamu selalu melihat kejadian dari sudut pandang positif, atau justru negatif? Sudut pandang yang kamu miliki ini akan berpengaruh juga terhadap tingkah lakumu sehari-hari. Pernah dong melihat orang yang kerjaannya hanya mengeluh dan mengeluh? Nah itu awalnya karena mereka memiliki “bingkai” yang tidak tepat dalam melihat kehidupan mereka.
Untuk jadi lebih optimis, coba mulai ubah sudut pandangmu, mulai dari hal-hal paling sederhana. Misalnya, kalau diberi tugas tambahan oleh atasan, cobalah untuk lebih optimis menyikapinya. Jika biasanya kamu mempertanyakan mengapa kamu yang diberi tugas, sekarang coba pikir secara berbeda. Bahwa kamu merupakan sosok yang dipercaya, dan fokus pada bagaimana kamu bisa menyelesaikan tugas tersebut. Atau kalau cara-cara berikut belum terlalu memberikan dampak optimis padamu, coba pikirkan hal terburuk yang bisa terjadi dari apa yang kamu alami. Kemudian bandingkan, bahwa apa yang kamu alami tidaklah seberapa.
Bersyukur
Bersyukur agar lebih optimis ini bicara mengenai banyak hal yang bisa kamu lakukan lho. Misalnya saja, buat daftar apa saja yang bisa kamu syukuri dalam satu hari. Tidak perlu hal-hal yang besar, sebenarnya hal-hal kecil yang tidak kamu sadari pun bisa jadi sumber rasa syukurmu. Misalnya saja kamu masih bisa punya pekerjaan, dan berada di tengah lingkungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman yang mendukung. Saat memulai hari dan pekerjaanmu pun, coba mulai perbaharui “daftar pekerjaanmu”. Dibanding membuat hal-hal yang harus kamu kerjakan dan menjadi beban, coba buat daftar dari apa yang kamu harapkan hari itu ya. Dengan begitu kamu bisa lebih optimis dan bersyukur untuk setiap pencapaian yang ada.
Jangan lupa juga, berfokuslah pada apa yang sudah kamu miliki sekarang, bukan apa yang tidak kamu miliki. Coba deh, lihat hal-hal baik yang terjadi di sekitarmu, atau apa yang sudah kamu capai setiap harinya. Belajar dari apa yang sudah terjadi, kamu bisa mencoba menerapkannya untuk masa sekarang maupun masa mendatang. Contohnya, menduplikasi kesuksesan di masa lalu, atau belajar cara menghadapi hal buruk berdasarkan pengalaman kamu sebelumnya. Dulu saja masalah berat bisa kamu lalui, tentunya sekarang juga bisa kan?
Jangan Takut Bermimpi
Jika perjalananmu mencapai kesuksesan terasa berat, coba mulai lihat dari satu langkah di depanmu. Misalnya kamu ingin menjadi seorang pengusaha kuliner ternama yang punya cabang di mana-mana, coba mulai dari langkah-langkah kecil. Misalnya saja, mencari tahu jenis masakan yang akan kamu tekuni, kemudian mengembangkan resep, mendesain tokomu, dan seterusnya. Visualisasikan langkah demi langkah agar kamu tahu bagaimana jalan untuk mencapai impianmu.
Stop merendahkan dan menyepelekan dirimu sendiri, untuk mimpi apa pun yang kamu punya. Boleh lho, untuk meyakini bahwa apa yang kamu cita-citakan akan tercapai. Kegagalan merupakan bagian dari perjalanan, yang harus juga kita nikmati dan ambil pelajaran sebaik mungkin. Coba pikirkan secara optimis, kalau sukses merupakan sebuah jaminan, apa lagi yang akan kita lakukan?
Lakukan Aktivitas yang Sehat & Menyenangkan
Sehat tidak hanya bicara mengenai fisik, tapi juga sehat secara mental. Untuk sehat secara fisik, kamu bisa melakukan olahraga setiap kali kamu merasa pesimis. Gerak badan dan berkeringat secara tidak langsung akan memperbaiki mood-mu, dan membuatmu merasa lebih optimis. Dibanding, jika kamu hanya duduk diam di depan laptop dan merenungkan banyaknya pekerjaan yang kamu miliki.
Untuk sehat secara mental dan jadi lebih optimis, kamu bisa “melatih” kebahagiaan yang kamu miliki. Misalnya saja dengan membantu orang lain, perbanyak tertawa bersama orang-orang terdekat, juga menonton film-film lucu. Selain itu, kamu juga boleh meluapkan dan “melepaskan” emosi negatif dalam dirimu. Misalnya saja berteriak sekuat tenaga untuk melepaskan penatmu, mengeluh, dan lain sebagainya. Setelahnya, kamu akan lebih lega dan bisa lebih optimis dalam melihat sekitarmu. “It’s ok to be not ok”, jadi kalau kamu sudah terlalu lelah, ambillah waktu sejenak untuk beristirahat ya. Jangan lupa juga awali hari dengan mencari tahu apa yang akan membuat kita bahagia hari itu.
Evaluasi Orang Terdekatmu
Kita cenderung terpengaruh dengan orang-orang terdekat kita. Entah itu dari pola makan, tempat kesukaan, musik favorit, sampai optimisme maupun pesimisme mereka. Kalau kamu sudah mencoba berbagai hal di atas dan belum juga berhasil, kamu bisa mulai melihat orang-orang di sekitarmu. Bisa jadi, mereka semua masih pesimis, sehingga lebih sulit bagimu untuk “berjuang sendiri” menjadi optimis. Kamu bisa mengajak mereka untuk jadi optimis juga, atau kamu bisa mulai mendekatkan diri dengan orang-orang yang lebih optimis. Dengan begitu, kamu akan lebih mampu mempraktikkan optimisme dalam keseharianmu.
Ada sebuah kutipan dari John C. Maxwell mengatakan, “Life is a matter of choices, and every choice you make makes you”. Setiap hari yang kamu jalani akan penuh dengan pilihan, dan apa pun yang kamu pilih, itulah yang akan membentuk dirimu. Kalau kamu ada di persimpangan antara optimis dan pesimis, sudah tahu kan harus memilih yang mana? Ingat, masa depan dan kesuksesan ditentukan juga dari sikap dan tingkah lakumu.
Kalau memilih optimis, pastinya kamu akan memiliki energi tambahan untuk menjalani setiap proses, baik kesuksesan maupun kegagalan. Optimis bisa dipelajari dan dilatih, yuk mulai secepatnya, agar hari-harimu ke depan bisa jadi lebih baik.