Ingin berjualan secara online? Kamu perlu tahu cara membuat website ecommerce. Tenang saja, kamu tidak perlu belajar coding.
Selama ini, kata-kata “membuat e-commerce” menjadi momok bagi kebanyakan orang awam. Yang terlintas di pikiran, pasti kode-kode sulit dalam pembuatan website.
Padahal, kamu tidak perlu belajar coding jika hendak membuat e-commerce. Ada banyak platform yang memungkinkanmu untuk membuatnya tanpa coding.
Memiliki e-commerce menjadi suatu keharusan jika ingin bisnismu mendapatkan pasar yang lebih luas lagi.
Oleh karena itu, mengetahui cara membuat website ecommerce jadi penting jika kamu hendak membuatnya.
Memang, kamu bisa menyewa jasa web developer jika kamu punya anggaran lebih dan membuat semuanya lebih mudah. Namun, setidaknya kamu perlu tahu dasar-dasar cara membuat website ecommerce.
Jenis Platform Pembuatan Website E-commerce
Sebelum mengetahui cara membuat website ecommerce, kamu harus tahu terlebih dahulu berbagai jenis platform yang dapat membantumu membuatnya.
Seiring berkembangnya teknologi, kamu tidak perlu belajar coding jika ingin membuat sebuah website, tidak terkecuali e-commerce.
Saat ini, ada sejumlah platform yang dapat membantumu membuat website e-commerce. Apa saja jenis-jenisnya? Simak daftarnya berikut!
1. Open Source
Seperti namanya, platform open source menawarkan source code secara bebas kepada semua orang yang ingin menggunakannya.
Platform jenis ini gratis untuk digunakan dan dapat disesuaikan, bahkan dikembangan. Namun untuk melakukan pengembangan, biasanya membutuhkan pengetahuan coding tingkat lanjut.
2. SaaS
Menggunakan software as a service (SaaS) merupakan alternatif cara membuat website ecommerce.
SaaS umumnya mudah digunakan, terukur, dan memiliki keamanan yang kuat. Platform ini dirancang khusus untuk e-commerce, sehingga dapat menangani proses logistik seperti checkout dan pemrosesan pembayaran.
Jika hendak menggunakan platform ini, kamu perlu merogoh kocekmu karena ada biaya berlangganan bulanan, biaya transaksi, dan biaya untuk plug-in.
Ingin berjualan secara online? Kamu perlu tahu cara membuat website ecommerce. Tenang saja, kamu tidak perlu belajar coding.
Selama ini, kata-kata “membuat e-commerce” menjadi momok bagi kebanyakan orang awam. Yang terlintas di pikiran, pasti kode-kode sulit dalam pembuatan website.
Padahal, kamu tidak perlu belajar coding jika hendak membuat e-commerce. Ada banyak platform yang memungkinkanmu untuk membuatnya tanpa coding.
Memiliki e-commerce menjadi suatu keharusan jika ingin bisnismu mendapatkan pasar yang lebih luas lagi.
Oleh karena itu, mengetahui cara membuat website ecommerce jadi penting jika kamu hendak membuatnya.
Memang, kamu bisa menyewa jasa web developer jika kamu punya anggaran lebih dan membuat semuanya lebih mudah. Namun, setidaknya kamu perlu tahu dasar-dasar cara membuat website ecommerce.
Sebelum mengetahui cara membuat website ecommerce, kamu harus tahu terlebih dahulu berbagai jenis platform yang dapat membantumu membuatnya.
Seiring berkembangnya teknologi, kamu tidak perlu belajar coding jika ingin membuat sebuah website, tidak terkecuali e-commerce.
Saat ini, ada sejumlah platform yang dapat membantumu membuat website e-commerce. Apa saja jenis-jenisnya? Simak daftarnya berikut!
1. Open Source
Seperti namanya, platform open source menawarkan source code secara bebas kepada semua orang yang ingin menggunakannya.
Platform jenis ini gratis untuk digunakan dan dapat disesuaikan, bahkan dikembangan. Namun untuk melakukan pengembangan, biasanya membutuhkan pengetahuan coding tingkat lanjut.
Menggunakan software as a service (SaaS) merupakan alternatif cara membuat website ecommerce.
SaaS umumnya mudah digunakan, terukur, dan memiliki keamanan yang kuat. Platform ini dirancang khusus untuk e-commerce, sehingga dapat menangani proses logistik seperti checkout dan pemrosesan pembayaran.
Jika hendak menggunakan platform ini, kamu perlu merogoh kocekmu karena ada biaya berlangganan bulanan, biaya transaksi, dan biaya untuk plug-in.
3. Headless Commerce
Cara membuat website ecommerce bisa dengan mengandalkan headless commerce pula. Headless commerce membuat keranjang belanja dan tampilan website e-commerce terpisah.
Menurut Big Commerce, headless commerce memungkinkanmu untuk menggunakan content management system (CMS), digital experience platform (DXP), dan progressive web app (PWA), atau teknologi lain di frontend. Kemudian kamu mendukung situsmu dengan e-commerce engine di backend.