Setelah beberapa tahun menggunakan salah satu Business Inteligence (BI) Tools yang berbayar, tempat kerja saya mulai mengeksplorasi (BI) tools yang bersifat open source agar mudah untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Menggunakan produk berbayar sejauh ini memang memudahkan karena kita tidak perlu susah payah untuk mengelola produk itu dan bisa mendapatkan support dari penyedia produk. Tapi kerena kebutuhan yang begitu beragam kadang ada hal-hal yang menjadi keterbatasan dari produk berbayar ini.
Setelah melakukan eksplorasi beberapa tools yang ada, ditemukanlah nama-nama tools seperti Looker Studio, Redash, Metabase, dan Apache Superset. Dari tools tersebut kemudian dipilihlah superset karena alasan kemudahan kustomisasi dan komunitas yang lumayan besar dibandingkan dengan tools lain.
Apa itu Superset?
Apache Superset merupakan proyek di bawah Apache Foundation yang berfungsi sebagai BI Tools. Terdapat 4 poin utama yang ditawarkan Superset sebagai BI Tools :
1. Powerful yet easy to use
Superset memiliki fitur yang memudahkan pengguna untuk membuat visualisasi mulai dari SQL query hingga pembuatan chart. Seluruhnya didukung menggunakan UI.
2. Integrates with modern databases
Superset mendukung integrasi dengan beberapa database mulai dari tradisional database hingga modern database. Daftar database yang dapat diintegrasikan dapat dilihat pada link ini.
3. Modern architecture
Arsitektur dari Superset dibuat seringan mungkin dengan teknologi message queue, caching, dan result backend. Untuk memudahkan deployment, Superset menyediakan versi container untuk membungkus Superset.
4. Rich visualizations and dashboards
Superset memiliki banyak tipe chart yang bisa dibuat. Bahkan kita dapat membuat chart kita sendiri dengan membuat plug-in.
Fitur
Superset memiliki 3 fitur utama yang dibutuhkan sebagai BI Tools. Fitur tersebut adalah
Explore
Superset memudahkan kita untuk mengeksplorasi suatu data menggunkan chart yang dapat kita pilih dari kumpulan chart yang tersedia di dalam Superset.
View
Chart yang telah dibuat dapat disatukan ke dalam satu interaktif dashboard. Di dalam dashboard, kita dapat mengubah tampilan dashboard menggunakan CSS menambahkan filter data dan otorisasi akses ke user.
Investigate
Superset dilengkapi dengan SQL Lab yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi data menggunakan SQL serta membuat dataset baru dengan melakukan manipulasi dari data yang telah ada.
Keunggulan
Setelah menggunakan Superset lebih dari satu tahun, berikut ini adalah beberapa keunggulan dari Superset yang dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan BI Tools.
Cache
Melakukan load suatu chart dengan data yang banyak seringkali membuat sistem bekerja begitu keras. Superset memiliki mekanisme cache untuk menyimpan snapshoot dari dataset maupun chart sehingga akan meningkatkan performa saat user melakukan load chart yang sama.
Row Level Security
Tidak semua data dapat dilihat oleh seluruh user, Superset menawarkan fitur row level security untuk membatasi user dalam membaca dataset. Di kasus saya, pegawai di DKI Jakarta dibatasi hanya dapat melihat data di DKI Jakarta saja. Untuk mengakomodir kasus ini, row level security dapat menjadi solusinya.
Chart Plug-in
Saat ini banyak sekali jenis chart yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan data, sehingga chart umum seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan visualisasi. Superset memberi kita keleluasaan untuk membuat chart kita sendiri dan menambahkannya ke dalam Superset.
Customization
Superset adalah salah satu open source di bawah Apache Foundation. Oleh sebab itu, kustomisasi sistem di dalam Superset dapat kita lakukan. Source code dari Superset dapat kita akses di sini.
Jadi itulah pengenalan singkat Superset dan pengalaman saya dalam menggunakan Apache Superset sebagai BI Tools.
Referensi:
- Official website of Apache Sup
https://superset.apache.org/ - Github Repository of Apache Superset
https://github.com/apache/superset