Jika berbicara soal platform eCommerce hosting, ada banyak tipe platform yang dapat Anda pilih. PrestaShop dan Magento adalah dua dari sejumlah platform eCommerce terpopuler, dan juga memiliki banyak kelebihan. Memilih satu dari dua platform eCommerce ini tentu akan terasa sedikit sulit, terlebih lagi kalau Anda belum familiar dengan cara kerjanya.
Di artikel ini kami akan melakukan perbandingan antara Magento vs PrestaShop berdasarkan pada lima kriteria di bawah ini:
- Kemudahan penggunaan
- Manajemen situs
- Kemudahan kustomisasi
- Performa
- Keamanan
Semoga dengan membaca artikel ini, Anda bisa menentukan atau memilih mana platform eCommerce yang akan digunakan sebagai CMS online shop.
Pengenalan Magento vs PrestaShop
Selain memungkinkan penggunanya untuk membuat toko online, PrestaShop dan Magento ternyata memiliki banyak kesamaan. Sebagai contoh, kedua platform ini bersifat open-source serta menawarkan komunitas yang aktif. Di samping itu, baik PrestaShop maupun Magento memiliki pangsa pasar yang hampir sama.
Magento dan PrestaShop adalah platform yang self-hosted. Hal ini berarti keduanya dapat diunduh dan disetup di server mana pun yang diinginkan. Platform yang self-hosted dan open-source lebih fleksibel karena Anda bebas melakukan apa saja.
Sebelum membahas perbandingan PrestaShop vs Magento, ada baiknya kita berbicara soal masing-masing platform terlebih dulu. PrestaShop adalah platform eCommerce yang mudah digunakan, terlebih oleh pengguna pemula. Bahkan platform ini menjadi rumah bagi kurang lebih 1.000 user yang kemudian bekerja sama untuk mengembangkan software ini. PrestaShop boleh berbangga karena memiliki komunitas yang sangat aktif serta dilengkapi dengan sejumlah fitur untuk mengembangkan berbagai jenis toko online:
Sama seperti PrestaShop, Magento pun memiliki banyak fitur. Saking banyaknya fitur yang ditawarkan, banyak orang yang mengira kalau Magento susah untuk dipelajari dan dipahami. Namun kalau Anda sudah mengerti dan berhasil mengatasi kesulitan dalam penggunaan CMS online shop Indonesia ini, maka Magento adalah pilihan terbaik untuk membuat dan menjalankan toko online:
Meskipun ada banyak kesamaan, PrestaShop dan Magento punya beberapa perbedaan yang bisa dijadikan referensi dalam memilih CMS yang tepat. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, artikel ini akan menjabarkan sejumlah perbedaan Magento vs PrestaShop, dimulai dari kemudahan penggunaan.
Magento vs PrestaShop: Kemudahan Penggunaan
Agar toko online berhasil mendapatkan banyak trafik dan juga klien, maka hal pertama yang harus Anda pastikan adalah platform eCommerce-nya. Setidaknya platform yang digunakan harus seimbang antara banyaknya fitur yang ditawarkan dan kemudahan penggunaan masing-masing fitur. Apabila Anda membutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan suatu platform, maka itu berarti software eCommerce tersebut tidak user-friendly dan juga sangat tidak efektif dari sisi biaya.
PrestaShop adalah salah satu platform eCommerce yang mudah dioperasikan. Tanyakan pada provider hosting yang Anda gunakan apakah mereka menawarkan bantuan untuk setup platform ini atau tidak. Jika tidak, maka Anda harus mengaktifkannya secara manual. Setelah PrestaShop berhasil diunduh dan dijalankan, begitu masuk ke dashboard-nya, Anda akan melihat sejumlah opsi di sana:
Opsi dan pengaturan yang ada pada dashboard PrestaShop terkesan banyak, tapi sebenarnya mudah dinavigasikan. Sebagai contoh, untuk menambahkan produk baru, buka tab Catalog > Products dan klik + New Product:
Anda pasti akan sangat suka dan nyaman menggunakan product editor PrestaShop karena meskipun memiliki banyak fitur, editor tersebut tetap mudah untuk dinavigasikan. Semuanya berkat tab yang tertata dengan baik:
Untuk membuat produk baru, Anda hanya perlu menambahkan beberapa foto, membuat judul serta menentukan harga, dan menulis deskripsi. Masih ada banyak pengaturan yang bisa Anda konfigurasikan, misalnya opsi yang terkait dengan Optimasi Mesin Pencari (SEO). Tak menutup kemungkinan jika Anda ingin mengkustomisasikan sebanyak atau sesedikit mungkin produk.
Hal yang sama juga berlaku pada Magento. Setelah Magento berhasil diaktifkan di server, maka Anda sudah bisa masuk ke dashboardnya. Sekilas dashboard Magento memberikan tampilan yang sederhana:
Namun, jika masing-masing tabnya dibuka atau diklik, maka Anda akan lihat bahwa Magento menyertakan sejumlah opsi untuk hampir semua pengaturannya. Sebagai contoh, berikut tampilan tab Marketing:
Dalam satu tab terdapat berbagai opsi untuk mengatur promosi, email marketing, SEO, dan mengelola review. Dan setiap pengaturan tersebut memiliki opsinya masing-masing.
Untuk mengakses editor produk Magento, buka tab Products -> Catalog dan klik Add Product. Begitu masuk, Anda akan sadar bahwa tool ini tidak semudah yang ada pada PrestaShop. Hanya saja, editor produk tersebut menawarkan lebih banyak opsi. Dengan demikian, bisa dibilang PrestaShop kaya akan fitur:
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, menambahkan produk baru dengan editor produk PrestaShop sedikit sulit dan membutuhkan waktu yang tak sebentar. Jika dibandingkan dengan Magento, Anda akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi untuk memahami pengaturannya serta cara untuk mengonfigurasikan produk sesuai dengan keinginan.
Kesimpulan yang berhasil kita tarik sampai sejauh ini adalah Magento menawarkan lebih banyak opsi. Sebenarnya fakta ini cukup bagus, tapi bagi yang masih baru di dunia eCommerce, Magento lebih susah dioperasikan ketimbang PrestaShop. Jadi, di ronde pertama PrestaShop vs Magento, pemenangnya adalah PrestaShop.
Magento vs PrestaShop: Manajemen Situs
Di bab ini kami akan membahas pengaturan yang disediakan oleh Magento dan PrestaShop untuk membantu Anda dalam mengelola dan mengembangkan toko online.
Masuk ke dashboard PrestaShop dan cari tab Shop Parameters. Buka tab tersebut untuk melihat semua pengaturan utama toko online. Sebagai contoh, melalui tab yang ada pada gambar di bawah ini, Anda dapat mengatur website agar terbuka di Secure Sockets Layer (SSL), mengaktifkan multi-store setup, dan masih banyak lagi:
PrestaShop bahkan menyertakan maintenance mode bawaan sehingga Anda dapat menonaktifkan keberadaan toko online untuk sementara selagi Anda mengatasi beberapa error yang terjadi.
Di PrestaShop, Anda juga dapat mengonfigurasikan berbagai opsi pembayaran. Bahkan platform ini memungkinkan Anda untuk mengaktifkan pembayaran melalui transfer bank. Untuk mengaktifkan fitur pembayaran tradisional, silakan install module tambahan:
Berkat dashboard yang sederhana dan tertata rapi, mengelola PrestaShop seakan terasa lebih mudah.
Sebagian besar pengaturan utama di toko online berbasis Magento tersimpan di tab System. Di dalam tab tersebut terdapat sejumlah opsi untuk menginstall ekstensi serta mengelola backup, notifikasi, dan user:
Pengaturan lainnya tersimpan di tab Stores. Misalnya, dengan membuka tab tersebut, Anda punya pilihan untuk memodifikasi pengaturan pajak, mata uang, dan sistem rating atau peringkat toko online:
Kelebihan lain Magento adalah adanya pengaturan multi-store. Jika Anda ingin membuat beberapa toko online di satu dashboard yang sama, maka baik Magento maupun PrestaShop adalah pilihan yang tepat.
Sepengetahuan kami, dari segi manajemen situs, Magento punya lebih banyak opsi. Hanya saja, proses manajemen situs lebih mudah jika dilakukan di PrestaShop. Hal ini dikarenakan interface atau software antarmuka PrestaShop lebih user-friendly. Karena itulah, untuk ronde ini, PrestaShop vs Magento sama-sama unggul.
Magento vs PrestaShop: Kemudahan Kustomisasi
Salah satu aspek terpenting yang wajib dipertimbangkan dalam mencari CMS online shop Indonesia terbaik adalah seberapa banyak fleksibilitas yang diberikan pada Anda untuk mengkustomisasi toko online. Kurangnya opsi kustomisasi menjadikan website Anda sebagai cookie-cutter website yang sayangnya tidak memberi dampak positif bagi reputasi dan brand.
Misalnya, PrestaShop punya module dan tema, dan keduanya bisa digunakan untuk mengkustomasi toko online. Dengan tema, Anda dapat mengubah tampilan toko online sesuai keinginan. Hal ini dikarenakan tema PrestaShop hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Anda bahkan bisa mengkustomisasi tema yang digunakan saat itu agar tampilan situs lebih menarik dan unik:
Module, di sisi lain, digunakan untuk menambahkan fungsionalitas tingkat lanjut ke toko online. Sebagai contoh, Anda hendak menambahkan fitur voucher atau formulir kontak:
PrestaShop memiliki lebih dari 3.000 module yang tersedia dan lebih dari 4.000 tema yang bisa Anda aktifkan sekarang juga. Adanya tema dan juga module semakin memudahkan Anda dalam mengkustomisasikan toko online. Anda bisa pilih salah satu style serta dapat menambahkan berbagai fitur canggih.
Magento juga unggul dalam hal opsi kustomisasi yang tersedia. Platform ini bahkan memungkinkan Anda yang ingin menggunakan ekstensi (versi modulenya Magento) dan juga tema untuk mengonfigurasikan tampilan toko online. Pun ekstensi yang ada di Magento berjumlah lebih dari 4.000:
Sayangnya Magento tidak unggul dalam hal tema. Pilihan tema yang ada platform ini tidak begitu banyak. Hal tersebut dikarenakan user Magento lebih suka membuat dan mendesain tema atau template mereka sendiri. Dengan kata lain, Magento adalah CMS online shop Indonesia yang menargetkan orang-orang yang lebih suka merancang toko online secara manual dan tidak sering menggunakan opsi pre-built yang ada.
Kemudahan kustomisasi merupakan keunggulan yang sama-sama dimiliki oleh Magento dan PrestaShop. Jadi untuk ronde ini, Magento vs PrestaShop mendapatkan skor yang sama.
Magento vs PrestaShop: Performa
Berbicara soal performa, Anda harus tahu bahwa Magento dan PrestaShop adalah platform yang self-hosted. Itu berarti performa toko online bergantung sepenuhnya pada hardware yang digunakan.
Sebagai contoh, Anda menggunakan layanan shared hosting untuk membuat toko online. Semakin hari, semakin banyak jumlah pengunjung yang datang ke situs. Trafik pun kian meninggi. Jika sudah begini, apa pun patform CMS online shop Indonesia yang digunakan, Anda dan juga website pasti akan kesulitan dalam mengelola trafik yang masuk. Karena itulah, penting bagi Anda untuk memilih provider serta paket hosting yang tepat.
Ada banyak faktor yang memengaruhi kecepatan dan waktu loading website selain penggunaan provider web hosting. Misalnya, Anda menambahkan terlalu banyak script ke halaman situs, atau mengupload banyak gambar yang ukurannya sangat besar. Tentu saja dua faktor ini berdampak langsung pada performa situs. Tak heran jika waktu loading melambat dan pada akhirnya memengaruhi kepuasan pengunjung situs. Permasalahan melambatnya waktu loading, untungnya, dapat diatasi dengan berbagai cara.
Magento dikenal sebagai platform yang mudah diskalakan. Teknisnya seperti ini: Anda membuat toko online di layanan hosting yang stabil, tapi kemudian popularitas bisnis Anda semakin naik. Trafik yang berdatangan pun pastinya dalam jumlah yang besar. Uniknya hal ini tidak menjadi masalah besar bagi Magento. Platform CMS online shop Indonesia ini mampu menjadikan website loading dengan cepat, daripada di PrestaShop. Namun, bukan berarti PrestaShop tidak memiliki kelebihan dalam performa. Hanya saja, Magento memang pilihan yang lebih baik untuk mengelola resource server.
Untuk toko online baru yang skalanya masih kecil, perbedaannya tidak akan terlalu terasa. Namun, jika Anda punya visi dan misi untuk mengembangkan toko online, maka pilihlah Magento. Performa Magento tidak perlu diragukan lagi, Jadi, untuk ronde performa dari PrestaShop vs Magento, kita sudah tahu, kan, siapa pemenangnya?
Magento vs PrestaShop: Keamanan
Anda mungkin tidak sadar kalau ternyata Anda punya banyak akun di website yang berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa untuk satu dan lain hal, akun Anda berisiko dan berbahaya. Bisa-bisa akun tersebut malah membahayakan keberadaan Anda di dunia online.
Kasus seperti di atas jangan dibiarkan terjadi berlarut-larut di situs ecommerce atau bisnis online karena hanya akan memperparah kepuasan dan kenyamanan klien dan juga pelanggan. Hampir semua orang tahu bahwa situs ecommerce biasanya menyimpan informasi pribadi yang sensitif dan bersifat rahasia. Bahkan meskipun situs Anda tidak menawarkan fitur pembayaran, tetap saja Anda pasti akan meminta klien untuk memasukkan alamat pembayaran, menambahkan fitur riwayat pembelian, dan lain sebagainya.
Keamanan adalah hal yang sangat penting dan esensial bagi semua jenis ecommerce. Pilihlah platform yang menyediakan standar keamanan terbaik, dan juga memiliki track record yang solid dalam hal mengatasi masalah dan risiko keamanan.
PrestaShop dan Magento adalah platform CMS yang mengandalkan keamanan dan tidak pernah tidak mengindahkannya. Karena sifatnya yang open-source, kedua software ini terus-menerus diperbarui dan juga memperoleh banyak ulasan. Bagaimanapun juga, kita tidak bisa melupakan fakta bahwa keamanan Magento pernah diserang. Sementara itu, PrestaShop harus berurusan dengan rentannya keamanan yang dimiliki.
Fakta dan informasi yang baru saja Anda ketahui tentang Magento dan PrestaShop menunjukkan bahwa bukan berarti salah satunya tidak aman dan tidak layak untuk dimiliki. Ketika mengembangkan software eCommerce yang menjadi rumah bagi ratusan bahkan ribuan situs bisnis online berarti, besar kemungkinan Anda akan berurusan dengan rentannya keamanan dan pelanggaran yang terjadi. Namun, hal terpenting dari semua ini adalah cepat tidaknya platform eCommerce memberi tanggapan serta menyelesaikan kasus rentannya keamanan tersebut.
Sebagai contoh, Magento mem-publish solusi (patch) keamanan mandiri di atas pembaruan intinya. Hal ini menunjukkan bahwa platform tersebut merupakan pilihan terbaik jika yang Anda cari adalah CMS eCommerce dengan keamanan tingkat tinggi. Solusi (patch) keamanan ini menjadi kelebihan yang ‘dielu-elukan’ oleh Magento. Jadi, sudah jelas, ya, kalau Magento-lah yang unggul di Magento vs PrestaShop.
Kelebihan PrestaShop
PrestaShop adalah salah satu tool eCommerce yang sangat populer. Ada banyak kelebihan yang ditawarkannya, antara lain:
- Interface atau antaramukanya yang rapi dan telah dilengkapi dengan berbagai opsi manajemen situs.
- Kemudahan dalam menambahkan produk baru serta mengkustomisasikannya.
- Menyediakan beragam tema dan module yang kemudian menghadirkan sejumlah opsi kustomisasi.
Kelebihan PrestaShop lainnya adalah komunitas yang sangat aktif dan platform yang mudah bagi pengguna dari tingkatan apa pun serta kaya akan fitur. Jika ini pertama kalinya Anda membuat toko online, maka pilihlah PrestaShop. Dibandingkan dengan Magento, PrestaShop lebih mudah dioperasikan oleh pengguna pemula.
Kelebihan Magento
Berbicara tentang Magento, kita tidak bisa lepas dari fakta yang menyatakan bahwa platform ini kuat dan powerful. Bahkan software ini berhasil menjadi rumah bagi toko online berskala besar. Berikut beberapa alasan mengapa Anda harus memilih Magento untuk membuat toko online:
- Dari segi kelengkapan fitur, Magento hampir tidak tertandingi.
- Platform ini menawarkan kemudahan kustomisasi berkat adanya sistem ekstensi dan tema.
- Tersedia patch keamanan reguler.
- Karena mudah diskalakan, Magento jadi pilihan terbaik untuk mengonlinekan proyek berskala besar.
Magento memiliki angka penjualan yang baik dan reputasinya pun tidak perlu diragukan lagi. Hanya saja, Magento bukan platform yang mudah dijalankan oleh user baru atau yang belum berpengalaman dalam bidang web development. Sebaiknya gunakan Magento ketika Anda ingin membangun bisnis online yang stabil, atau mencari CMS online shop Indonesia yang kaya akan fitur serta opsi kustomisasi, atau mengembangkan dan memajukan toko online yang sudah ada saat ini.
Kesimpulan
Ada banyak platform eCommerce yang bisa Anda pilih, lalu install, kemudian dijalankan untuk memuat toko online. Namun, tidak semua platform eCommerce yang ada digunakan, bukan? Pastinya Anda akan mempersempit pencarian untuk menemukan tool eCommerce terbaik. Magento dan PrestaShop adalah dua dari sekian CMS online shop Indonesia terpopuler dan terbaik. Magento, contohnya, adalah platform yang tepat untuk mengonlinekan bisnis berskala besar, sedangkan PrestaShop lebih cocok digunakan oleh user yang mencari kemudahan penggunaan. Di Solutech terdapat layanan yang dapat membantu anda membangun ecommerce berbasis Magento.